Teori Produksi : Pengertian, teori, fungsi, dan produk-produk


Setiap perusahaan pasti menginginkan laba yang besar dalam usaha produksinya. Untuk mencapai hal tersebut, tentu pemahaman akan biaya produksi sangat diperlukan, karena biaya produksi merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan ketika perusahaan hendak menghasilkan suatu produk.

Sebagai dasar modal berproduksi, Allah SWT. telah menyediakan bumi beserta isinya bagi manusia untuk diolah bagi kemaslahatan bersama seluruh umat manusia. Hal ini terdapat dalam ayat: Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu, langit sebagai bangunan, dan menurunkan air dari langit, lalu mengeluarkan dengan air itu berbagai buah sebagai rezeki bagimu. Oleh karena itu, jangan kamu menjadikan sekutu bagi Allah. Padahal kamu mengetahui. (QS. Al-Baqarah [2]: 22)

A   Pengertian Produksi

Produksi dalam ekonomi adalah upaya manusia untuk menciptakan barang dan jasa yang kemudian digunakan oleh konsumen. Secara teknis, produksi melibatkan proses mengubah input menjadi output. Dalam pandangan ekonomi Islam, produksi mencakup tujuan menghasilkan output serta nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

Beberapa ahli ekonomi Islam memberikan definisi berbeda tentang produksi namun intinya serupa. Misalnya, Karf (1992) menjelaskan produksi dalam konteks Islam sebagai usaha manusia untuk memperbaiki kondisi fisik dan moralitasnya guna mencapai tujuan kebahagiaan dunia dan akhirat sesuai ajaran Islam. Rahman (1995) menekankan keadilan dan kesetaraan dalam distribusi produksi. Al-Haq (1996) menyatakan bahwa produksi bertujuan memenuhi kebutuhan barang dan jasa yang menjadi tanggung jawab bersama masyarakat.

Dari definisi-definisi tersebut, jelas bahwa produksi dalam ekonomi Islam berpusat pada manusia dan eksistensinya, walaupun dilihat dari sudut pandang yang berbeda. Hal ini menegaskan bahwa fokus produksi dalam perspektif Islam adalah memperhatikan kepentingan manusia yang sejalan dengan nilai-nilai moral Islam.

Dalam Islam, produksi dianggap penting dalam meningkatkan taraf hidup manusia, seperti yang disebutkan dalam ayat dan hadis. Kegiatan produksi ditujukan untuk mencari karunia Allah dan berterima kasih kepada-Nya.

Tujuan dari kegiatan produksi dalam Islam, menurut Kamrim (2007), adalah untuk meningkatkan kemaslahatan melalui:

  1. Memenuhi kebutuhan manusia dengan cara yang moderat.
  2. Menjawab kebutuhan masyarakat di masa depan.
  3. Menyiapkan persediaan barang/jasa di masa depan.
  4. Memberikan sarana untuk kegiatan sosial dan ibadah kepada Allah SWT.

Faktor-faktor produksi dalam ekonomi Islam pada dasarnya serupa dengan ekonomi konvensional, yang mencakup:

  1. Faktor Produksi Tenaga Kerja
  2. Faktor Produksi Bahan baku dan bahan penolong
  3. Faktor Produksi Modal

    Teori Produksi

Faktor Produksi merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam suatu produksi untuk meghasilkan barang dan jasa secara terus menerus.

Jenis Faktor produksi :

1.    Faktor Produksi Tetap (Fixed factor of production), merupakan faktor produksi yang ketika dipakai dalam satu periode sifatnya tidak habis pakai dan jumlah produksi yang diperoleh     juga tidak mempengaruhinya. Seperti Mesin produksi, Gedung, Dan kendaraan. Fakor ini sama halnya dengan Produksi jangka panjang, dimana dalam jangka panjang tidak ada input tetap dan memiliki rentang waktu lebih dari satu tahun.

2.      Faktor Produksi Variabel (Variable factor of production), merupakan faktor yang Ketika dipakai dalam satu periode sifatnya habis pakai dan jumlah produksi yang diperoleh mempengaruhi besaran penggunaan. Seperti Bahan bakar, Perlengkapan kantor, Dan bahan baku. Faktor ini seperti halnya Teori produksi jangka pendek dimana suatu entitas memiliki input tetap dan menentukan banyaknya variable yang digunakan untuk membuat suatu keputusan karena sangat mempengaruhi jumlah produksi.

A   Fungsi Produksi

    Fungsi produksi adalah fungsi atau persamaan yang menunjukkan hubungan fisik atau teknis antara jumlah faktor faktor produksi yang di pergunakan dan jumlah produk yang di hasilkan per satuan waktu tanpa memperhatikan harga, baik harga faktor produksi maupun harga produk

 Produksi Total

    Produksi total merupakan jumlah keseluruhan yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Produk total akan berubah menurut banyak sedikitnya faktor variabel yang digunakan. Fungsi produksi total (total product = TP) yang menggambarkan jumlah output (Q) akan diperoleh dengan menggunakan input tenaga kerja, dan mengasumsikan input produksi lainnya adalah tetap.  Dari fungsi produksi total, kita dapat menganalisis tingkat produksi perusahaan berdasarkan pada input produksi yang digunakan. Kurva produksi atau Total Physical Production Function (TPP) adalah kurva yang menunjukkan hubungan produksi total dengan satu input variabel sedangkan input-input lainnya dianggap tetap. Notasi penulisan kurva produksi adalah sebagai berikut :

𝑇𝑃 = 𝑓(𝑋)

di mana :

TPP = output total

X = jumlah input variabel yang digunakan.

Dimana TPP merupakan output total atau jumlah produksi total, dan X merupakan jumlah input variabel yang digunakan. Misalnya jika hanya terdapat satu macam input variabel yang digunakan yaitu tenaga kerja atau Labour maka dituliskan dimana Q merupakan tingkat output dan L merupakan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan. Sehingga fungsi dapat digambarkan jika hanya satu macam input variabel yang digunakan pada kasus produksi ini yaitu tenaga kerja (L), maka dapat ditulis sebagai berikut :

𝑄 = 𝑓(𝐿)

di mana :

Q = tingkat output

L = jumlah tenaga kerja yang digunakan.

Dari kurva produksi atau Total Physical Production Function (TPP) dari fungsi diatas dapat digambarkan sebagai berikut :

Kurva Produksi Total dari Satu Input Variabel L

Produk Marginal

Produk marginal atau produksi marginal dikenal dengan istilah “tambahan” merupakan penambahan jumlah produk sebagai akibat penambahan satu satuan faktor produksi yang nantinya akan menghasilkan output atau produk ekstra. Jadi, intinya dalam proses produksi akan dilakukan penambahan salah satu faktor produksi sementara faktor produksi lainnya tetap konstan. Misalnya untuk menambah produksi susu dari 8 liter / ekor / hari menjadi 12 liter/ ekor / hari perlu di tambahkan pemberian konsentrat sebanyak 8kg/ekor/hari . Berarti produk Marjinalnya adalah 4 liter/ 8kg atau sama dengan 0.5 liter / kg. Produk marjinal tenaga kerja adalah tambahan output yang didapat bila anda menambahkan satu unit tenaga kerja. 

Lalu pentingkah produk marginal dalam bisnis?

            Iya, penting. Ketika salah satu faktor produksi ditingkatkan maka secara otomatis output produksi juga akan ikut meningkat. Sehingga Perusahaan perlu cara menghitung peningkatannya dengan cara  produk marginal. Selain itu, perhitungan ini juga memiliki banyak manfaat seperti pengalokasian sumber daya,profitabilitas secara keseluruhan, pengambilan keputusan, ekspansi bahkan bisa juga sebagai alat untuk menetapkan harga.

Cara menghitung Marginal Produk :

 𝐌𝐏 = ∆𝐓𝐏 / ∆𝐋

Keterangan:

MP       : Produk Marjinal

∆TP      : Perubahan produk total/output

∆L        : Perubahan tenaga kerja/input

Selain rumus di atas terdapat juga persamaan untuk menghitung Produk penerimaan marjinal, yaitu dimana produk marjinal dikalikan dengan penerimaan marjinal yang diperoleh perusahaan dari penjualan tambahan barang fisiknya:

Produk penerimaan marjinal dari tenaga kerja (L)

= MRq X produk marjinal dari L 

Hubungan antara KPT, KPM, KPR

Contoh angka angka hipotesis ;


Dari tabel tersebut terlihat bahwa setiap penambahan faktor produksi satu satuan mula-mula terdapat tambahan produk (kenaikan hasil) bertambah (30, 40, dan 50 satuan), kemudian diikuti oleh tambahan produk (kenaikan hasil) berkurang (50, 40, 30, 22, 8, -2, dan -4). Jika hubungan antara produk total (PT), produk marginal (PM), dan produk rata-rata (PR) pada tabel tersebut digambarkan dalam grafik maka diperoleh Grafik seperti berikut.


Kurva Produk Marjinal (KPM), atau Marginal Physical Product (MPP) adalah kurva yang menunjukkan hubungan antar faktor produksi dengan produk marjinal pada berbagai tingkat pemakaian faktor produksi atau kurva yang menunjukkan tambahan output (Y) yang di sebabkan oleh penggunaan tambahan satu unit input variabel.

Hubungan produk dan faktor produksi yang digambarkan tersebut mempunyai lima sifat yang perlu diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

  1. Mula-mula terdapat kenaikan hasil bertambah (garis OB), yang menunjukkan produk marginal semakin besar; produk rata-rata naik, tetapi di bawah produk marginal.
  2. Pada titik balik (inflection point) B terjadi perubahan dari kenaikan hasil bertambah menjadi kenaikan hasil berkurang, yaitu produk marginal mencapai maksimum (titik B); produk rata-rata masih terus naik.
  3. Setelah titik B, terdapat kenaikan hasil berkurang (garis BM), yaitu produk marginal menurun; produk rata-rata masih naik sebentar kemudian mencapai maksimum pada titik C. Pada titik ini, produk rata-rata sama dengan produk marginal. Setelah titik C, produk rata- rata menurun, tetapi berada di atas produk marginal.
  4. Pada titik M tercapai tingkat produksi maksimum, yaitu produk marginal sama dengan nol; produk rata-rata menurun, tetapi tetap positif.
  5. Setelah titik M, terjadi kenaikan hasil negatif, yaitu produk marginal juga negatif; produk rata-rata tetap positif.

Jadi, Perusahaan dapat terus menambah tenaga kerja selama MP > 0. Jika MP sudah < 0, penambahan tenaga kerja justru mengurangi produksi total. Penurunan nilai MP merupakan indikasi telah terjadinya hukum pertambahan hasil yang semakin menurun atau The Law of Deminishing Return.

Dari sifat-sifat tersebut dapat disimpulkan bahwa tahapan produksi seperti yang dinyatakan dalam The Law of Diminishing Returns terdiri atas:

  1. Produksi total dengan increasing returns ;
  2. Produksi total dengan decreasing returns ;
  3. Produksi total yang semakin menurun

Produk Rata-rata

Di samping analisis tabulasi dan analisis grafis mengenai hubungan antara produk total, produk rata-rata, dan produk marginal dari suatu proses produksi seperti di atas, dapat pula digunakan analisis matematis. Misalnya, dipunyai fungsi produksi: Y= 12 X2-0,2 X3, di mana Y = produk dan X = faktor produksi.

Produksi     rata-rata     atau     Average     Product     (AP)      adalah jumlah total produksi yang   dibagi   dengan   faktor   produksi   yang digunakan      selama      proses      produksi.      Produksi       rata-rata dinotasikan dengan fungsi sebagai berikut : AP=Q/L Q  merupakan    output    total    atau    jumlah    hasil    produksi sedangkan  L  merupakan     jumlah     Labour     atau     jumlah     tenaga kerja    yang    digunakan.    Sehingga    Produksi     rata-rata     merupakan jumlah rata-rata produksi oleh setiap tenaga kerja.

Kesimpulan

Faktor Produksi merupakan segala sesuatu yang digunakan dalam suatu produksi untuk meghasilkan barang dan jasa secara terus menerus. Faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi dibagi menjadi dua jenis. Produksi total merupakan jumlah keseluruhan yang diproduksi selama periode waktu tertentu. Produk total akan berubah menurut banyak sedikitnya faktor variabel yang digunakan. Produk marjinal tenaga kerja adalah tambahan output yang didapat bila anda menambahkan satu unit tenaga kerja, sedangkan input lainnya konstan.Begitu pula dengan produk marjinal tanah yang merupakan perubahan total output karena adanya tambahan satu unit tanah dimana input lainnya tetap konstan. Demikian seterusnya untuk tiap faktor produksi Produktivitas marjinal merupakan pedoman bagi penetapan harga input faktor produksi secara kompetitif, baik untuk tenaga kerja tedidik ataupun yang tidak tedidik. Tiap kualitas tanah, barang modal, pupuk ataupu input lainnya.


Dosen Pengampu : Dr. Novi Febriyanti,S.E., M.E.

Karya : Kelompok 4

1. Ahmad Syifaul Umam (222100278)

2. Amanda Zuhriatul Muniroh (222100317)

3. Eka Nur Anggraeni (222100258)

4. Ganjar Eva Riana (222100298)

5. Muhammad Jamzuri (222100248)

6. Niken Indriani (222100300)

Universitas Alma Ata Yogyakarta

Program Studi Perbankan Syariah

Komentar